Saturday, December 10, 2011

Mimpi Yang Tak Terbeli

Malam minggu di depan komputer ?
Sedang tidak bersahabat ini tubuh dengan keadaan di luar, padahal kehendak hati ingin ke angkringan...menikmati segelas susu jahe mas trimbil, menghisap dalam-dalam lintingan tembakau berpajak, ngeplek remi sambil teriak...wo, dasar cah bagus, kocok terus mas...:p.

Setelah tak pikir lagi entah ini kehendak badaniyah atau kehendak ego yang memaksaku untuk tetep ada di depan monitor, sesekali misuh berdoa saat jaringan trouble, dan tiba-tiba tertawa saat membuka jejaring sosial yang isinya galau dengan malam minggu kelabu.

Badanku seger buger, insya allah ndak ada yang perlu di khawatirkan dari badan kurang lemak ini kecuali rasa pusing dan luwe yang bisa dan sering menyerang tiba-tiba..bahkan saat beol :nohope.

Siapa sih elu ? (tiba-tiba tulisannya mencelat jauh...:D)
Nah...ini ego yang nggatheli bin gawe meriang awak, saya acapkali bertanya dan bahkan setiap hari, apakah saya akan terus menghidupkan mimpi-mimpi yang mungkin di depan tak terbeli?

Apa hubungan ego dengan mimpi tak terbeli? entahlah...saya terlalu banyak bermimpi. Mimpi membentuk sebuah masyarakat mandiri, punya sumber pangan sendiri, punya fasilitas kesehatan berkelas, fasilitas pendidikan yang berkualitas, dan seabreg standar yang saya bentuk dalam mimpi.

Terus apa hubungan antara kehendak ego(ego itu sama ndak sih dengan kehendak)dengan mimpi saya, dan dihubungkan lagi dengan ketidakjadian saya untuk pergi ke angkringan?

Frustasi dan hampir depresi, semoga belum sampai tahap kepengen bunuh diri ya, saya selalu memaksa ego saya untuk menuruti semua apa kata hati saya sehingga saya lebih memilih untuk berjam-jam berforum maya dan berdebat dengan entah siapa di nun jauh disana tentang kenapa negara ini sampai impor ikan? 


Jauh banget kompetensi saya di dalam bidang itu, namun saya tetap mekasakan diri berdebat dengan gelagapan memberondong pertanyaan pada paman google yang ngos-ngosan karena jalannya tersendat.Ego saya ingin pergi ke luar, nongkrong di angkringan, gojek kere sambil ngangklu melihat para waria gadis pulang dari mol tempat mereka melampiaskan kepenatan.

Trus maksude ki opo tulisanmu ini?

Maksude ya ndak tahu, sekedar memuaskan ketidaktahuan saya dengan menulis yang ndak jelas seperti ini. Setidak jelas mimpiku mempunyai perusahaan besar dengan beribu ribu karyawan, senyuman mereka mengembang di akhir bulan setelah menerima gaji standar UMK, tinggal di perumahan yang kubangun untuk mereka, pulang disambut oleh keluarga kecil dengan anak yang sehat dan cerdas karena fasilitas kesehatan dan pendidikan mereka tercukupi.


Terlalu muluk bukan mimpi saya, makanya saya hopeles memikirkan kapan bisa mewujudkan mimpi itu :berdoa

Lha kok mbok tulis?

Asu...sak karepku cuk!! pokoe aku cuma nulis, wes ah..turu ae

1 comment:

Unknown said...

Aku yo melu ngimpi ahh hoamzz