Tuesday, February 21, 2012

Life With Humor is Awesome

Pernahkah sampeyan berfikir hidup anda ndak enak, hidup anda ndak mbois, hidup anda ndak karu-karuan genahnya?

Ya, saya sedang dan selalu berfikir seperti itu, saya selalu berfikir tentang hidup saya yang ndak temoto pisan, siang jadi malam, malam jadi siang, siang jadi siang malam (Rumah makan padang banget kalo yang ini...)

Memang sih...sempitnya fikir membuat segalanya tampak terbatas, yang baik berubah menjadi terburuk karena melihat sesuatu hanya dari satu sudut pandang, atau karena banyaknya sudut pandang membuat bias segalanya.

Hubungannya dengan gambar ?

Iseng-iseng saya melihat situs gambar yang ditunjukkan temen, dan nemuin gambar itu masih berada dipostingan teratas. Saya pandangi lama, otak lelet sayapun mulai bekerja menganalisa. Kenapa kura-kura menganggap dirinya terbang padahal dia cuma menghadap keatas?. Padahal kura-kura kalau tubuhnya menghadap keatas dengan cangkangnya menyentuh bumi akan kesulitan untuk kembali seperti semula?


Yang terpikir oleh saya kemudian adalah sikap positif ! aneh banget kan saya...lihat gambar seperti itu saja langsung sok filosof :(


Betapa tidak enaknya hidup kura-kura itu saya bayangkan, sudah tubuhnya terbalik, tau hidupnya di air eh dia  bersyukur kepada Tuhan kalau dia bisa terbang. Itu kan cuma gambar...terserah sampeyan :p.


Satu hal yang tidak saya punya untuk saat ini, saya terlalu sibuk untuk menunduk, mengais remah-remah yang tercecer dijalanan, lupa kalau saya seorang khalifah..seorang manusia yang diberkahi akal oleh Tuhan. Selayaknya pulalah saya bersikap seperti manusia, berbuat seperti manusia, berjalan tegap dan menatap kedepan.


Setidak-tidak enaknya hidup saya, pasti masih ada yang lebih tidak enak dibanding saya (ngayem-ayem ati...), kalaupun bintang tak tergayuh minimal saya bukan cebol yang hanya bisa bermimpi.


Bismillah tawakkaltu Alallah...SAYA BUKAN CEBOL GAYUH LINTANG!!!!.

Thursday, February 16, 2012

Sejarah Mungkin Saja Berulang


Beberapa dibulan januari-februari ini, saya begitu banyak melakukan perjalanan. Perjalanan yang ndak penting sama sekali sebenarnya untuk diceritakan. Apalagi sampai ditulis diblog dan mungkin dibaca oleh orang, alangkah sangat tidak mbois dan kelihatan saya menjadi ababilers yang gemar curhat di dunia maya, menyampah disembarang tempat. 

Yah...perjalanan hampir mengelilingi jawa, dengan tujuan yang tidak jelas dan kadang hanya asal pergi tanpa tahu arah dan tujuan, mengenal banyak orang, mengenal banyak kebiasaan, mensyukuri masa muda dengan sebanyak-banyaknya melakukan perjalanan, ataupun hanya sekedar mengobati rasa penasaran dan gundah tentang sebuah mimpi....kalau saya kepengen punya pekerjaan yang sering pergi kemana-mana :berdoa.

Masih cerita perjalanan, saya menemui beragam manusia, manusia yang tiba-tiba berbicara akrab tanpa saya tahu maksudnya, yang menghisap rokok tanpa peduli dengan penumpang sebelahnya didalam bus penuh sesak yang berjalan seperti keong hamil, atau orang timur sana yang begitu galak dengan yang lain, namun sepanjang perjalanan bercerita dengan saya dengan senyum mengambang, sungguh indah bukan sandiwara dunia yang ditampilkan Tuhan?.

Tuhan...hanya itu kata yang selalu saya ingat, bahwa percikan Rahman dan RahimNya selalu melingkupi perjalanan saya, bertemu banyak guru, bertemu banyak saudara baru, melihat dan merasakan senyum tulus dipelosok negeri ini, mendapat saudara yang ikhlas mencucikan celana dalam saya :p.

Dan hari ini, malam ini, saya merasa begitu terasing, saya merasa begitu terbuang, menjadi manusia yang tak mempunya harga dan daya tawar bahkan untuk sekedar sapaan. Manusia yang terlupakan oleh kenyataan nasib yang memang harus diterima. 

Diri ini tak pernah terdidik untuk ngoyo woro menuding hidung manusia lupa diri, diri ini tak pernah diajar untuk menunjuk dada menyombongkan apa yang telah diperbuatnya kepada sesama, dilupakan atau terlupa adalah fitrah bagi kita semua, kesadaran yang selalu saya renungkan acapkali mengingat tentang dia.

Yang baik pasti akan terlihat baik, ditimbun seberapa buruknya cap buruk bagi dirinya, yang buruk akan terlihat buruk, dipoles berjuta juta cap kebaikan bagi dirinya. 

Tulisan ini lebai, tulisan ini narsis atau apalah...terserah pembaca yang menilai. Lewat tulisan ini saya ingin menyampaikan apa yang menjadi beban. Beban yang tiba-tiba menjadi berat di pundak saya, tentang sebuah ikrar, "waktu yang akan menjawab".

Selamat...congrats...atas hal baru dalam hidupmu, semoga barokah, semoga bermanfaat, doaku selalu yang terbaik untukmu. Janjiku "bahagiamu bahagiaku juga".

Terima kasih Tuhan...atas mimpi itu, sungguh aku tak ingin memutus tali yang pernah tersambung Tuhan.